kumpulan-marveldunia.web.id Banyak dari Armor Iron Man yang bisa dinimkmati oleh fanboy Marvel,Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Armor Iron Man Terbaik Dari MCU. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Armor Iron Man Terbaik Dari MCU
Sekarang ini, Tony Stark tengah bersiap memasuki masa pensiunnya di Marvel Cinematic Universe dengan Avengers: Endgame yang akan jadi film terakhirnya. Dalam perjalanannya di MCU, Tony telah membuat banyak armor Iron Man sejak film pertamanya. Sang mekanik nan jenius ini selalu mengutak atik dan memperbaiki desain sebelumnya yang tak sempurna, dan ia membuat armor baru dengan tujuan atau ancaman tertentu. Dan dibawah kita akan membahas ragam armor yang Tony pernah buat yang sempat muncul di MCU.
Armor pertama Tony Stark yang pertama kali ia buat dalam debutnya di MCU adalah Mark 1. Armor ini bisa dibilang armor yang terlemah diantara armor lain, karena dibuat dari bahan-bahan yang seadanya saat mereka ditahan dalam gua. Armor ini dibuat dalam upaya mereka melarikan diri dari teroris yang menamai diri mereka, Ten Rings. Walau dibuat dengan waktu yang singkat dan bahan-bahan seadanya, tapi hebatnya armor ini punya berbagai persenjataan yang lumayan canggih, seperti Rocket Launcher, Flamethrower yang dipasang ditiap lengan, dan Jet Boots yang semua itu mendapat suplai tenaganya dari Arc Reactor yang juga Tony buat disana. Sayangnya, armor ini rusak berat saat diberondong tembakan dari heavy machine gun para teroris, dan memaksa Tony untuk meninggalkan armor ini. Pada akhirnya armor ini ditemukan oleh Ten Rings dan digunakan oleh Obaja Stane sebagai dasar dari armor Iron Monger nya.
Mark II tentunya dibuat sebagai penerus dari Mark I. Saat muncul pertama kali di filmnya, armor ini masih berbentuk prototipe, karena keinginan Tony untuk menambah kemampuan terbang dari armor ini. Hanya saja karena masih tahap “percobaan”, dalam pengujiannya armor ini tak mampu untuk terbang tinggi. Sebagai armor pertama yang di buat di Stark Industries, Mark II ini menampilkan berbagai teknologi baru. Dalam armor ini telah terintegrasi J.A.R.V.I.S yang tak lain sistem operasi buatan Tony yang memungkinkan penggunanya menggontrol berbagai sistem dalam armor itu.
Mark V juga disebut sebagai Suitcase Armor, yang notabene diciptakan Tony sebagai armor darurat. Ini adalah armor pertama yang dapat dilipat menjadi tas kerja dan digunakan di berbagai kondisi. Mark V memiliki lapisan pelindung yang jauh lebih tipis dari armor Iron Man lain. Hal itu wajar mengingat komposisi pelindung yang biasa digunakan jumlahnya dikurangi untuk mengurangi beban dan ukuran armor saat disimpan. Tapi, terlepas dari ukurannya yang super ringan, Mark V masih dibekali kemampuan untuk terbang, hanya, tak secepat armor lain. Armor ini sempat jadi saksi di film Iron Man 2 saat Tony harus melawan Ivan Vanko dalam acara Grand Monaco Racing Track.
Ini adalah armor terakhir Tony sebelum ia menggunakan inti Palladium baru di arc reactornya. Desain armor ini terlihat sedikit lebih bongsor dari pendahulunya yang memberi lebih banyak perlindungan bagi Tony dibanding versi sebelumnya, Mark III. Tapi dalam urusan persenjataan dan lain-lain, armor ini tidak mendapatkan penambahan fitur-fitur baru.
Trauma yang dialami Tony pasca kejadian Battle of New York membuatnya mengembangkan armor baru yang dapat dipanggil ke mana pun. Berkat Teknologi prehensile pintar yang disematkannya, armor ini dapat mendekat dan melekat pada Tony. Teknologi ini terkoneksi dengan saraf Tony, jadi kapan pun Tony membutuhkan, armor ini dengan cepat akan datang. Kemampuan lainnya adalah Remote Command, yang berfungsi untuk mengendalikan armor ini sendiri ketika Tony tak berada di dalamnya atau bahkan meniru tiap gerakan yang dilakukan Tony. Bagian paling ajaib adalah kemampuanya untuk memperbaiki bagian armor yang rusak, tanpa peralatan mekanis. Hal ini ditunjukan di film Iron Man 3 ketika Tony mencolokan armor ini yang dalam kondisi rusak ke pengisi daya dan membiarkan armornya itu memperbaiki diri sendiri. Armor ini menampilkan warna baru perpaduan dari emas dan merah. Walau sudah membantu menyelamatkan Tony di beberapa kesempatan, XLII masih tetap menjadi prototipe dan hancur saat pertempuran Tony dengan Aldrich Killian.
Armor ini menjadi armor keenam buatan Tony dan amor pertama yang ditenagai oleh elemen baru yang ditemukan Tony. Mark VI mulai digunakannya dalam pertempuran terakhir di film Iron Man 2. Sedikit lebih ramping dari Mark IV, armor ini telah menggunakan Arc Reactor baru dan dilengkapi dengan semua persenjataan dari versi sebelumnya. Ada satu senjata epic yang ditambahkan di armor ini yaitu laser yang terpasang ditiap pergelangan tangan. Tony pernah gunakan laser itu untuk memotong drone dari tentara Whiplash. Tapi tak hanya itu, armor ini juga mampu menyerap energi petir yang Thor arahkan ke Tony dan menahan beberapa kali hantaman palu Thor saat terjadi kesalah pahaman antar keduanya di film The Avengers. Namun setelah menyelamatkan Helicarrier saat akan jatuh, Tony memensiunkan armor ini.
Digunakan Tony dalam Battle New York, Mark VII adalah armor ketujuh yang diciptakannya untuk menggantikan Mark VI yang saat itu tengah rusak. Armor ini dapat dipanggil seperti Mark XLIII hanya saja tak sehebat Mark XLII karena tak terkoneksi melalui saraf Tony, melainkan hanya terhubung dengan gelang di tangannya. Kemampuannya bertahan diberbagai kondisi buruk seperti menghantam Chiatauri Leviathan dan melindungi Tony beberapa saat berada diluar angkasa menunjukan bahwa armor ini sangat kuat. Karena ukurannya yang semakin membesar, artinya, lebih banyak ruang yang disediakan untuk berbagai persenjataan. Armor ini juga memiliki semacam rem udara, yang dapat mengurangi kecepatan 600 mph ke 0 mph dalam hitungan detik.
Dikenal dengan nama Striker atau Thumper, armor ini sebenarnya dibuat Tony sebagai bagian dari Iron Legion beberapa saat setelah Battle of New York. Debutnya di Iron Man 3 dimulai saat Tony memerintah JARVIS untuk memulai protokol House Party dimana Striker diaktifkan bersama dengan semua armor lain guna membantu Tony mengalahkan Aldrich Killian. Armor ini mendapat nama Striker karena dua lengan Pneumatic Hammer yang digerakkan secara hidrolik. Dengan lengan itu ia bisa menghancurkan ragam benda keras atau puing-puing dengan sekali hentakan. Selain punya lengan yang kuat, Striker dirancang khusus untuk menahan suhu tinggi dan arus listrik kuat.
Sama seperti Striker, armor ini juga tampil singkat di Iron Man 3. Dikenal dengan nama Bones, armor ini punya warna hitam dan perak untuk menutupi tubuhnya. Armor ini didesain untuk meningkatkan kemampuan manuvernya. Yap, armor ini jauh lebih cepat dalam bermanuver dibanding armor lain, dan kemampuan uniknya dimana tiap bagian dari armor ini dapat berpisah saat terbang. Karena hal itu, Bones dapat dengan mudah menghindari rintangan atau proyektil yang menuju kearahnya. Karena dibuat ringan dan senjata yang terbatas, armor ini tidak cocok untuk pertempuran berat.
Armor ini lebih sering disebut Nightclub dan dibuat dengan Advanced Cloacking System yang tertanam di armornya yang membuatnya tak terdeteksi. Karena sistem stealth itu, Nightclub tak cocok berada dipertempuran berat karena satu-satunya senjata yang ada padanya hanyalah repulsors biasa. Sama seperti Bones, armor ini dibuat ringan untuk meningkatkan kecepatan gerak, yang menjadikannya sebagai armor yang hanya cocok di misi stealth. Teknologi penyamarannya pun dapat bekerja dengan baik, yang membuat body armor ini dapat berubah warna dari merah dan emas klasik, ke warna hitam. Armor ini juga sempat muncul singkat di Iron Man 3.
Tony memberikan nama Shotgun untuk armor yang satu ini. Nama ini ia berikan lantaran suara ledakan yang diciptakannya saat terbang yang mirip suara senjata Shotgun. Setelah Killian menghancurkan Nightclub dalam pertarungannya melawan Tony di akhir Iron Man 3, Tony kemudian melompat ke armor Shotgun ini. Keunggulan armor ini adalah kecepatan terbangnya yang dapat melebihi kecepatan hipersonik. Armor ini digadang-gadang sebagai armor tercepat milik Tony karena dapat terbang di kecepatan maksimum antara 7.3 sampai 8.8 Mach. Kecepatan sekencang itu dihasilkan lewat tenaga repulsor yang jauh lebih kuat dari biasanya, yang letaknya berada di punggung armor ini. Helm armor ini juga seperti memiki paruh datar, yang fungsinya menambah nilai ke aerodinamisan.
Armor ini memang bukan dirancang untuk pertempuran. Dengan nama Igor, armor ini dibuat Tony hanya untuk mengangkat benda-benda berat. Dengan bentuk tangannya yang besar ia ampu mengangkat beban lebih dari sepuluh kali lipat berat tubuhnya. Dengan dan kakinya juga dapat mengunci di tempat untuk dapat mengangkat benda berat. Perawakannya yang besar menjadikan armor ini sebagai armor buatan Tony yang terbesar di Iron Man 3, karena kala itu Hulkbuster masih belum ada. Dalam film Iron Man 3, Igor pernah menyelamatkan presiden dengan menahan sebuah benda besar yang jatuh diatasnya.
Karena memiliki repulsor di dada yang dapat menembakkan ledakan super kuat, Tony menamai armor dengan dengan nama Heartbreaker. Diklasifikasikan sebagai Artillery Level RT Suit, armor ini dikhususkan untuk skenario pertarungan jarak jauh dimana tembak-menembak adalah bagian utamanya. Berbagai persenjaatan yang jauh lebih advance ada padanya. Tapi tak hanya piawai dalam menyerang jarak jauh, armor ini juga dapat bertahan dari berbagai serangan berkat Repulsor Shields yang iya miliki. Di film Iron Man 3, Heartbreaker menyelamatkan Rhodey ketika ia terpojokkan oleh musuh. Well, karena bentuk keren, armor ini juga banyak diminati para penggemar Iron Man loh Geeks.
Tony menggunakan armor ini di film Avengers: Age of Ultron. Armor ini digunakan Tony untuk menyerang pangkalan Hydra di Sokovia, serta konfrontasi Avengers dengan Ultron di Afrika Selatan. Armor ini dibuat Tony setelah ia menghancurkan seluruh armornya dan melakukan operasi pengangkatan Arc Reactor dari dadanya. Fitur baru yang disematkan di armor ini adalah Sentry Mode, yang memungkinkan armor ini untuk menjaga Tony saat ia berada di dekatnya. Fitur lain adalah Infrared Scan yang memungkin Tony untuk dapat melihat menembus dinding
Diperkenalkan Tony di pertempuran Sokovia di akhir film Age of Ultron, Mark XLV menampilkan desain yang lebih bulat dari pendahulunya dan penutup dada yang lebih besar dengan desain heksagonal pada Reactornya. Dalam armor ini Tony bertahan dari gempuran pasukan Ultron dan terlihat menggunakan unibeam yang kuat kala itu untuk menghancurkan musuh-musuhnya bersama Thor dan Vision. Inilah armor pertama Tony yang menggunakan sistem operasi yang berbeda, dimana J.A.R.V.I.S digantikan oleh sistem operasi bernama F.R.I.D.A.Y.. Armor ini dipercaya jauh lebih kuat dari pendahulunya. Pasalnya, dalam pertempuran akhir Sokovia, ketika sebagian kota Sokovia hancur, Tony mampu menahan ledakan ekstrem dan pulih seketika dengan kerusakan yang sangat sedikit.
Baca Juga : Karakter Marvel Yang Paling Cocok Sama Keanu Reeves
Armor ini digunakan oleh Tony dalam film Spider-Man: Homecoming. Mark XLVII mirip dengan armor Tony di film Iron Man 3 yang bisa dikendalikan dari tempat lain yang jaraknya sangat jauh. Satu hal yang menarik dari armor ini adalah kemampuannya untuk menyelam di dalam air, seperti yang terlihat di Spider-Man: Homecoming ketika ia menolong Peter dari sungai. Sebenarnya dalam komik, Tony mempunyai banyak armor bawah air, tapi dalam filmnya hanya armor ini yang menunjukan punya kemampuan menyelam. Selain itu, armor ini dilengkapi Grapple Chains, sebuah rantai yang ditembakkan dari mekanisme yang mirip peluncur roket, tapi yang harus diingat, alat ini bukanlah senjata ya Geeks!
Digunakan oleh Tony di sepanjang film Captain Americ: Civil War, Mark XLVI menjadi armor pencetus nanoteknologi yang saat ini digunakan oleh Tony. Dalam armor ini, sistem operasi F.R.I.D.A.Y menunjukan tajinya, dimana ia berhasil menganalisa pola pertarungan Captain America dan memberikan taktik atau metode untuk melawan balik. Armor ini juga mempunyai enam peluncur misil mini di tiap bahu, dan masing-masing satu peluncur misil dibagian belakang lengan. Meski misil ini berukuran kecil tapi nyatanya misil ini dapat menghancurkan berbagai benda keras dan berbagai logam, serta dapat merobohkan struktur bangunan dengan mudah.
Mark XLIV lebih dikenal dengan sebutan Hulkbuster. Tony dibantu Bruce Banner, sengaja membuat armor ini untuk menahan amukan Hulk saat Banner tak dapat lagi mengontrol alter egonya itu. Tenaga armor ini disuplai dari sebelas arc reactor. Saking kuatnya, bahkan Hulkbuster dapat menumbangkan Hulk serta mengangkatnya hingga terbang. Seandainya Hulkbuster mengalami kerusakan berat, pesawat Veronica yang terbang diatasnya akan segera mengirim “suku cadang” baru untuk mengganti bagian-bagian Hulkbuster yang rusak. Dan armor ini juga memiliki semacam semprotan kimia yang dipasang dipergelangan tangannya. Semprotan itu sepertinya berguna sebagai obat bius untuk Hulk.
Dan yang terakhir adalah armor yang muncul terakhir di Avengers: Infinity War, yaitu Mark L. Armor ini adalah versi sempurna dari armor yang mengusung nanoteknologi. Dengan nanoteknologi, Tony bisa berubah menjadi Iron Man dalam hitungan detik kapan pun dan dimana pun, serta membuat berbagai senjata atau bahkan pelindung dengan cepat yang disebut Nanite Manipulation. Jika sesuatu menembus armor dan Tony yang berada didalamnya terluka, armor ini juga mampu mengeluarkan semprotan medis darurat yang dapat mengikat dan menutup luka parah, contohnya saat Tony tertusuk di perut oleh Thanos.